Cerdas secara seksual berarti anda berani bersikap kritis dengan menolak kebohongan yang sering dilontarkan seputar hubungan seksual. Berikut ini beberapa kebohongan seks yang biasa ditemui para remaja dan anak muda yang masih belajar tentang arti cinta dan seks menurut Paulus Subiyanto konsultasi pemberdayaan relasi suami-istri
1. seks sebagai bukti cinta
Gadis muda biasanya ditipu agar menyerahkan dirinya untuk melakukan hubungan seks pranikah dengan alasan cinta. Disisi lain si gadis yang masih hijau ini jadi merasa geer karena mengganggap dirinya diinginkan, padahal cinta tidak bisa di buktikan lewat hubungan seks. Seks hanya mengungkapkan cinta sejauh ada komitmen dan tanggung jawab, diluar itu tak ada jaminan apa-apa
2. Seks untuk merasa mampu
Tidak sedikit remaja pria merasa mampu bahwa dengan berhubungan seks dirinya mampu. Semakin banyak melakukan seks semakin hebat, padahal peningkatan harga diri seperti itu tidak ada artinya, bahkan menjerumuskan kepada kesia-siaan. Bisa jadi membawa malapetaka dengan munculnya penyakit kelamin atau merasa makin tak berharga
Tidak di pungkiri bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk diakui, namun pengakuan itu muncul dari kualitas pribadi yang dibangun lewat banyak hal. Kalau saja anda mau menggali diri setidaknya ada 1 hal positif yang bisa dibanggakan serta membuat anda merasa berharga dan berguna. Hal itulah yang sebaiknya dikembangkan
3. Seks harus dicoba
Ada kalangan remaja dan kaum muda menggangap bahwa seks sama dengan ketrampilan atau alat yang perlu dicoba sebelum digunakan secara terus-menerus, tentu saja anggapan semacam itu sangat merendahkan seksualitas manusia. Seks pada dasarnya adalah insting setiap mahluk hidup, dengan mudah akan bisa dilakukan tanpa perlu dipelajari lebih dahulu, justru yang perlu dicoba dan diuji adalah komitment dan tanggung jawab
4. Seks memperkokoh hubungan
Sebagian orang menilai bahwa dinamika kehidupan rumah tangga atau hubungan antar pasangan akan mandek tanpa seks. sayang pendapat itu tidak benar, seks memang penting tetapi bukan segala-galanya dalam sebuah hubungan. Mungkin ada pasangan pisah atau cerai hanya karena suaminya tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan biologisnya. sikap ini tentu tidak mereduksi arti pentingnya cinta dan relasi
5. Seks mendewasakan
Di sebagian kalangan remaja dan kaum muda pernah muncul semacam prinsip yang menyebutkan bahwa dengan berhubungan seks orang semakin dewasa, kaum muda usia ini lalu berlomba-lomba melakukan uji coba, berkelana dan menikmati seks tanpa komitment
Jelas kedewasaan diri tidak ditentukan oleh apakah seseorang sudah berhubungan seks atau belum, atau apakah seseorang banyak berhubungan seks atau tidak. Kedewasaan seseorang ditentukan oleh banyak hal, kualitas pribadi menentukan apakah seseorang bisa disebut dewasa, misalnya berani bertanggung jawab
1. seks sebagai bukti cinta
Gadis muda biasanya ditipu agar menyerahkan dirinya untuk melakukan hubungan seks pranikah dengan alasan cinta. Disisi lain si gadis yang masih hijau ini jadi merasa geer karena mengganggap dirinya diinginkan, padahal cinta tidak bisa di buktikan lewat hubungan seks. Seks hanya mengungkapkan cinta sejauh ada komitmen dan tanggung jawab, diluar itu tak ada jaminan apa-apa
2. Seks untuk merasa mampu
Tidak sedikit remaja pria merasa mampu bahwa dengan berhubungan seks dirinya mampu. Semakin banyak melakukan seks semakin hebat, padahal peningkatan harga diri seperti itu tidak ada artinya, bahkan menjerumuskan kepada kesia-siaan. Bisa jadi membawa malapetaka dengan munculnya penyakit kelamin atau merasa makin tak berharga
Tidak di pungkiri bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk diakui, namun pengakuan itu muncul dari kualitas pribadi yang dibangun lewat banyak hal. Kalau saja anda mau menggali diri setidaknya ada 1 hal positif yang bisa dibanggakan serta membuat anda merasa berharga dan berguna. Hal itulah yang sebaiknya dikembangkan
3. Seks harus dicoba
Ada kalangan remaja dan kaum muda menggangap bahwa seks sama dengan ketrampilan atau alat yang perlu dicoba sebelum digunakan secara terus-menerus, tentu saja anggapan semacam itu sangat merendahkan seksualitas manusia. Seks pada dasarnya adalah insting setiap mahluk hidup, dengan mudah akan bisa dilakukan tanpa perlu dipelajari lebih dahulu, justru yang perlu dicoba dan diuji adalah komitment dan tanggung jawab
4. Seks memperkokoh hubungan
Sebagian orang menilai bahwa dinamika kehidupan rumah tangga atau hubungan antar pasangan akan mandek tanpa seks. sayang pendapat itu tidak benar, seks memang penting tetapi bukan segala-galanya dalam sebuah hubungan. Mungkin ada pasangan pisah atau cerai hanya karena suaminya tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan biologisnya. sikap ini tentu tidak mereduksi arti pentingnya cinta dan relasi
5. Seks mendewasakan
Di sebagian kalangan remaja dan kaum muda pernah muncul semacam prinsip yang menyebutkan bahwa dengan berhubungan seks orang semakin dewasa, kaum muda usia ini lalu berlomba-lomba melakukan uji coba, berkelana dan menikmati seks tanpa komitment
Jelas kedewasaan diri tidak ditentukan oleh apakah seseorang sudah berhubungan seks atau belum, atau apakah seseorang banyak berhubungan seks atau tidak. Kedewasaan seseorang ditentukan oleh banyak hal, kualitas pribadi menentukan apakah seseorang bisa disebut dewasa, misalnya berani bertanggung jawab
Thanks infonya...
BalasHapusNgetes pasanganmu Reg CINTA
Prediksi hari kematianmu? Kapan Aku Mati?
Benar itu saya sebagai guru SMA di bali juga kadang bingung siswa ada yang berhenti sekolah gara gara salah pemahaman tentang seks...
BalasHapussalam kenal
from I GUSTI PUTU WEDHA ASTAWA, S.Pd
iklanadv.co.cc