Meskipun sudah sering diingatkan mengenai pentingnya sarapan, ternyata masih banyak orang yang mengawali harinya tanpa sarapan. Alasannya, kalau tidak lapar, atau tidak biasa sarapan, masak harus dipaksa makan?
Brierley Wright MS RD, pemegang gelar master di bidang Nutrition Communication dari Friedman School of Nutrition Science and Policy di Tufts University, kembali mengingatkan, sarapan adalah kebiasaan sehat. Penelitian menunjukkan, orang yang sarapan secara teratur biasanya lebih langsing. Sementara orang yang sedang berdiet lebih sukses menurunkan berat badan jika mereka sarapan rutin.
Selain itu, orang yang biasa sarapan juga mendapatkan lebih banyak serat, kalsium, vitamin A dan C, riboflavin, seng, dan zat besi, juga mengurangi lemak dan kolesterol. Kemungkinan hal ini terjadi karena mereka memilih sereal sebagai menu sarapan, yang biasanya diperkaya dengan vitamin dan mineral, juga buah-buahan yang merupakan sumber nutrisi alami.
Menurut penelitian baru yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition edisi Oktober 2010, sarapan juga baik untuk kesehatan jantung. Studi ini mendapati bahwa orang yang melewatkan sarapan selama masa kecil dan masa dewasanya akan memiliki kolesterol jahat (LDL) dan total kolesterol yang lebih tinggi dibanding mereka yang terbiasa sarapan. Mereka yang tak suka sarapan juga membawa bobot lebih berat di bagian perutnya.
Tak jelas mengapa melewatkan sarapan dihubung-hubungkan dengan tingginya kadar kolesterol. Namun, penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya, demikian menurut penulis hasil penelitian ini, Kylie Smith MS dari University of Tasmania, Australia. Smith juga mengatakan, sarapan telah terbukti mampu meningkatkan konsentrasi dan mood.
Bagaimana bila perut tak terasa lapar pada pagi hari?
Tenang saja. Sarapan tidak harus menjadi hal pertama yang dilakukan tiap hari. Lakukan saja ketika perut Anda sudah memberi sinyal lapar (tetapi jangan menunggu hingga sangat lapar). Kemudian, ketika Anda sarapan, pastikan menunya termasuk yang bisa membuat kenyang lebih lama, yaitu yang mengandung serat dan protein. Jangan lupa, menu sarapan tidak harus yang "nendang" seperti nasi atau lontong sayur, tetapi cukup padat. Contohnya, buah, yogurt, dan sereal tadi.
Sumber : Kompas.Com
NEXT : Menu Sarapan pengaruhi porsi makan siang
Just Joke :
Di suatu kampung hiduplah seorang ibu dan anak gadisnya, pada suatu hari ibu sang gadis ingin masak santan, tapi karena dia sudah tidak bersuami alias janda maka dia minta tolong anak gadisnya yang bernama Futky untuk memanjat kelapa.
“ky….ky….”panggil sang emak
“ya….ya… ” sahut sang putri
“tolong panjatkan mak kelapa, ky” kata emaknya lagi
“baik mak…” kata Futky
Maka pergilah si Futky memanjat kelapa didepan rumahnya yang kebetulan dekat dengan jalan. Waktu sedang manjat, banyak pemuda-pemuda dikampung tersebut yang mondar-mandir lewat bawah pohon kelapa tersebut. Futky pun jadi heran, mengapa kok pemuda-pemuda itu mondar-mandir dibawah pohon kelapa tersebut. Setelah selesai memanjat, Futky bertanya pada emaknya
“Mak..mak waktu futky memanjat kelapa kok banyak pemuda-pemuda yang lewat terus sih, mak?”
“Ohhhh pemuda-pemuda itu ingin lihat celana kamu.” jawab emaknya
“Syukur deh ma tadi waktu manjat Futky nggak pakai celana”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar